Profil Desa Grujugan
Ketahui informasi secara rinci Desa Grujugan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Mengupas tuntas potensi pertanian, perkembangan UMKM, inovasi desa, tantangan kebencanaan, serta dinamika pemerintahan dan sosial kemasyarakatan sebagai fondasi pembangunan wilayah yang mandiri.
-
Lumbung Padi dan Pertanian Strategis
Desa Grujugan merupakan salah satu sentra pertanian padi di Kecamatan Kemranjen dengan lahan subur, namun menghadapi tantangan tahunan berupa genangan air yang membatasi masa tanam.
-
Inovasi Ekonomi dan Pengembangan UMKM
Pemerintah desa dan masyarakat aktif mengembangkan potensi ekonomi di luar pertanian, seperti pendirian BUMDes dan inisiatif pemanfaatan lahan untuk rekreasi edukatif sebagai respons terhadap kondisi geografis.
-
Ketangguhan Menghadapi Bencana
Lokasinya yang rawan banjir saat musim penghujan telah membentuk masyarakat yang tangguh dan sistem penanggulangan bencana yang teruji, melibatkan sinergi antara pemerintah desa, BPBD, dan relawan.

Terletak di jalur strategis Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Grujugan menjelma sebagai sebuah wilayah yang merepresentasikan perjuangan dan optimisme. Dikenal sebagai salah satu lumbung padi, desa ini terus berupaya memaksimalkan potensi agrarisnya sambil beradaptasi dengan tantangan geografis yang tidak mudah. Dengan semangat gotong royong dan inovasi yang terus digalakkan oleh pemerintah desa, Grujugan menjadi contoh nyata dinamika pembangunan wilayah pedesaan di era modern.
Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Grujugan, mulai dari kondisi geografis, struktur pemerintahan, potensi ekonomi unggulan, hingga kehidupan sosial masyarakatnya. Semua disajikan berdasarkan data faktual dan informasi terpercaya untuk memberikan gambaran yang utuh dan objektif.
Kondisi Geografis dan Administratif
Desa Grujugan secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini menempati posisi yang cukup vital, diapit oleh desa-desa lain di dalam kecamatan yang sama. Berdasarkan data peta wilayah, Desa Grujugan berbatasan langsung dengan Desa Sirau di sebelah utara, Desa Sibalung di sebelah timur, serta desa lainnya yang membentuk konstelasi sosial dan ekonomi yang saling bergantung. Kode Pos untuk wilayah ini ialah 53194.
Topografi Desa Grujugan didominasi oleh dataran rendah dengan hamparan persawahan yang luas. Kondisi ini menjadikannya sangat subur dan ideal untuk pertanian, khususnya padi. Namun karakteristik dataran rendah ini pula yang membawa tantangan signifikan. Setiap tahun, terutama saat musim penghujan dengan intensitas tinggi, sebagian wilayah desa, khususnya areal persawahan, rentan mengalami genangan air bahkan banjir. Fenomena alam ini menjadi faktor pembatas utama yang menyebabkan petani seringkali hanya bisa melakukan satu kali masa tanam padi dalam setahun.
Meskipun demikian, letaknya yang tidak terlalu jauh dari jalan utama lintas kabupaten memberikan keuntungan tersendiri dalam hal aksesibilitas dan mobilitas barang maupun orang, yang turut menopang pergerakan roda perekonomian desa.
Pemerintahan dan Demografi
Roda pemerintahan di Desa Grujugan berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala seksi (kasi) dan kepala urusan (kaur). Struktur ini bekerja secara sinergis untuk memberikan pelayanan administrasi, merencanakan pembangunan, dan memberdayakan masyarakat. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber media lokal, Kepala Desa Grujugan yang tercatat aktif dalam beberapa tahun terakhir ialah Sugeng Susyanto.
Pemerintah Desa Grujugan menunjukkan komitmen yang kuat dalam transparansi dan partisipasi publik. Pelantikan perangkat desa baru, seperti yang pernah diliput media pada akhir tahun 2022, menjadi bukti adanya regenerasi dan penguatan institusi lokal untuk menjawab tuntutan zaman.
Dari sisi demografi, merujuk pada data kependudukan yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas, populasi Desa Grujugan per 30 Juni 2024 tercatat sebanyak 3.706 jiwa. Angka ini terdiri dari 1.916 penduduk laki-laki dan 1.790 penduduk perempuan. Komposisi penduduk yang dinamis ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan dalam penyediaan lapangan kerja dan layanan publik yang merata. Mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, baik sebagai pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Sebagian lainnya bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan
Perekonomian Desa Grujugan bertumpu pada beberapa pilar utama yang saling menopang, dengan sektor pertanian sebagai fondasi utamanya.
Sektor Pertanian: Tulang Punggung Utama
Sebagai desa agraris, lahan persawahan merupakan aset paling berharga di Grujugan. Padi menjadi komoditas utama yang hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga disalurkan ke berbagai wilayah di Banyumas. Sistem irigasi yang ada terus dioptimalkan, namun tantangan terbesar tetaplah genangan air musiman.
Kondisi ini mendorong lahirnya inovasi. Pemerintah Desa Grujugan, seperti yang pernah diberitakan, berinisiatif memanfaatkan lahan sawah yang tergenang menjadi area rekreasi edukatif. Dengan konsep ruang terbuka hijau yang ditanami berbagai jenis tanaman obat keluarga (TOGA), area ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan edukasi bagi masyarakat saat lahan tidak produktif untuk ditanami padi. Inisiatif bernama "Pelabuhan Asmara" ini menjadi salah satu daya tarik unik yang menunjukkan kemampuan adaptasi desa terhadap kondisi alam.
Pengembangan UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Sadar bahwa ketergantungan pada satu sektor sangat rentan, Pemerintah Desa Grujugan bersama masyarakat aktif mendorong pertumbuhan UMKM. Berbagai produk olahan makanan rumahan, kerajinan tangan, dan usaha dagang kecil mulai bermunculan dan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi banyak keluarga.
Untuk melembagakan dan mengakselerasi potensi ekonomi ini, didirikanlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Berdasarkan sebuah jurnal pengabdian masyarakat dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, BUMDes di Desa Grujugan dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Fokus utamanya yaitu mengelola potensi desa secara profesional, mulai dari aset hingga sumber daya alam dan manusia. Meskipun dalam perjalanannya menghadapi berbagai tantangan manajerial, keberadaan BUMDes menunjukkan visi jangka panjang desa untuk mencapai kemandirian ekonomi. Penguatan manajemen, inovasi unit usaha, dan perluasan jaringan pasar menjadi agenda penting yang terus diupayakan untuk BUMDes.
Potensi Perikanan
Selain pertanian, potensi perikanan air tawar seperti budidaya ikan lele juga mulai dilirik oleh masyarakat. Ketersediaan air yang melimpah, meskipun terkadang berlebih, dapat dikelola untuk kegiatan budidaya ikan dengan teknologi seperti bioflok. Pelatihan dan pendampingan di sektor ini berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, menciptakan diversifikasi usaha yang produktif.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas Pemerintah Desa Grujugan untuk mendukung aktivitas warga dan meningkatkan kualitas hidup.
- Akses JalanSebagian besar jalan desa dan lingkungan sudah mendapatkan perkerasan aspal dan beton, mempermudah mobilitas warga dan pengangkutan hasil panen. Perbaikan dan pemeliharaan jalan terus dilakukan secara berkala melalui dana desa dan sumber lainnya.
- Fasilitas PendidikanDi Desa Grujugan, terdapat lembaga pendidikan formal yang memadai untuk jenjang dasar. Terdapat beberapa Pos PAUD untuk pendidikan anak usia dini, serta Sekolah Dasar Negeri (SDN), seperti SDN 1 Grujugan yang berlokasi di Jalan Pahlawan No. 37. Keberadaan sekolah ini memastikan anak-anak desa mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak.
- Fasilitas KesehatanUntuk layanan kesehatan primer, desa ini dilengkapi dengan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Puskesmas Pembantu (Pustu) serta beberapa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di setiap dusun. Posyandu menjadi garda terdepan dalam memantau kesehatan ibu dan anak, serta program-program kesehatan preventif lainnya.
- Sarana IbadahMayoritas penduduk yang beragama Islam difasilitasi dengan keberadaan masjid jami dan beberapa musala yang representatif dan aktif digunakan untuk kegiatan peribadatan serta sosial keagamaan.
- Jaringan Listrik dan KomunikasiSeluruh wilayah desa telah teraliri listrik dari PLN. Jaringan telekomunikasi seluler dari berbagai operator juga telah menjangkau Desa Grujugan dengan baik, mendukung kelancaran komunikasi dan akses informasi bagi warga.
Kehidupan Sosial dan Ketangguhan Bencana
Kehidupan sosial masyarakat Desa Grujugan sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Semangat ini terlihat jelas dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga membantu sesama warga yang tertimpa musibah. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna turut aktif dalam berbagai program pembangunan desa.
Salah satu aspek yang menonjol dari dinamika sosial di Grujugan ialah ketangguhan masyarakatnya dalam menghadapi bencana. Pengalaman bertahun-tahun menghadapi banjir musiman telah membentuk kesiapsiagaan kolektif. Saat bencana banjir melanda pada akhir tahun 2024, sinergi antarlembaga berjalan efektif.
Seperti dilaporkan oleh media nasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI, dan perangkat desa sigap mendirikan posko lapangan dan dapur umum di balai desa. Dapur umum yang melibatkan ibu-ibu PKK ini menjadi pusat penyediaan logistik bagi puluhan keluarga terdampak. Hal ini menunjukkan bahwa sistem penanggulangan bencana di tingkat desa sudah berjalan, dan modal sosial berupa kepedulian dan kerja sama menjadi kekuatan utama dalam menghadapi masa-masa sulit.
Arah Pembangunan ke Depan
Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen, merupakan potret sebuah desa agraris yang dinamis. Dengan modal utama lahan pertanian yang subur, desa ini terus berjuang untuk meningkatkan produktivitasnya seraya mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan hidrologis tahunan. Inisiatif seperti pemanfaatan genangan air untuk rekreasi edukatif dan penguatan BUMDes menandakan adanya visi pembangunan yang adaptif dan berorientasi pada kemandirian.
Ke depan, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Peningkatan kapasitas manajemen BUMDes, digitalisasi pemasaran produk UMKM, regenerasi petani, serta mitigasi bencana yang lebih terstruktur menjadi agenda krusial. Namun, dengan fondasi sosial yang kuat, semangat gotong royong yang terjaga, dan pemerintahan desa yang proaktif, Desa Grujugan memiliki prospek cerah untuk terus tumbuh menjadi desa yang maju, tangguh, dan sejahtera di Kabupaten Banyumas.